Garis besar definisi bisnis, konsep bisnis hingga tipe bisnis

Bisnis  merupakan kegiatan yang melibatkan seseorang atau sekelompok orang dalam pembuatan produk, penjualan, atau penukaran barang atau jasa dengan purpose mendapatkan keuntungan.

Para pelaku bisnis bersaing menciptakan ide-ide baru dan mengembangkan produk atau layanan yang dianggap akan bermanfaat bagi orang lain. 


Kemudian, mereka menjual produk atau layanan tersebut kepada customer yang tertarik dan siap membayarnya.
Bisnis juga melibatkan pengelolaan uang atau modal. Orang-orang membutuhkan uang untuk pembelian bahan baku, pengeluaran membayar upah pekerja, dan menjalankan operasional bisnis.
Ngomong-ngomong soal modal, modal bisnis ini bisa mendapatkan calon pebisnis mulai dari tabungan pribadi hasil kerja, uang warisan, pinjaman bank, hingga mencari investor yang bersedia memberikan uang untuk operasional bisnis.

Membicarakan topik bisnis, kurang lengkap rasanya jika tidak membicarakan tokoh paling legendaris ini, yaitu, Warren Buffet.
Beliau merupakan pembisnis dalam bidang (pemberi modal) dan merupakan miliarder produktif yang paling dikenal di dunia, namanya tak jarang disebut-sebut oleh Youtuber atau Tiktoker .

freepik


Menurut Warren Buffet, dalam proses mengenal bisnis, hal yang harus dipahami terlebih dahulu adalah investasi saham. 

Kenapa investasi saham? Menurut Warren Buffet, kita harus bisa mengendalikan uang dalam segala situasi. Jika kita melakukannya berdasarkan fakta atau logika, dan kita bisa membaca arah pasar dan bukannya terhanyut, maka kita tak akan rugi (agak mempengaruhi memang). 

Eits, jangan terburu-buru - ini pesan Waffet, beliau mengingatkan agar apapun keputusanmu haruslah berdasarkan penelitian kamu sendiri, bukan berdasarkan reaksimu terhadap apa yang orang lain katakan dan lakukan.
“Apa yang dilakukan orang lain tidak berarti apa-apa. ~ Warren Buffet


Konsep Bisnis 

Di dunia bisnis, pelaku bisnis wajib memiliki konsep bisnis. Konsep adalah peranan yang sangat penting karena mencakup berbagai inti, mulai dari blueprint hingga hold in respect.

Konsep bisnis yang bagus dan terperinci tahap demi tahap yang harus dilalui, akan membantu pelaku bisnis untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
Konsep dalam bisnis merupakan salah satu hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum memulai sebuah usaha. Dengan demikian, kami mempunyai landasan yang bisa dijadikan pegangan dalam bisnis dan bisnis menjadi lebih terarah.

Ada beberapa kategori yang berbeda dan semuanya wajib dipahami oleh para pelaku bisnis. Kategori konsep bisnis tersebut ada beberapa macam, yaitu:

1. Online to Offline (020)

O2O adalah jenis konsep bisnis yang dapat dilakukan dengan cara membeli secara online dan mengembalikannya secara offline. Berlaku juga kebalikannya.

2. Business ke Business (B2B)

B2B ini sangat membantu perusahaan dalam menjual produk. B2B ini adalah proses penjualan produk atau jasa perusahaan ke perusahaan lainnya.

3. Business to Customer (B2C)

B2C hampir mirip dengan B2B, perbedaannya, B2C ini menjual produk atau jasa milik perusahaan kepada pelanggan akhir.

4. Customer to Customer (C2C)

Customer to customer adalah proses menjual dan menawarkan produk atau jasa dari
pelanggan ke pelanggan lain.



Peran Sebuah Bisnis

Bisnis memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara dan kemasyarakatan publik dalam keseluruhan. 
Keberadaan bisnis ini membuka peluang luas dan besar bagi perkembangan ekonomi, lapangan kerja, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan distribusi pendapatan yang merata.

Bisnis secara alami berperan integral dalam membangun perekonomian yang kuat, menciptakan kesempatan kerja, mendorong inovasi, dan meningkatkan kualitas hidup.
Memegang bisnis dengan etika yang baik serta bertanggung jawab adalah kewajiban yang membantu mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat.



Tipe bisnis

Tipe bisnis merujuk pada kategorisasi perusahaan berdasarkan karakteristik operasional dan strategi bisnis yang diterapkan. 

Tipe bisnis memainkan peran kunci dalam dunia usaha dengan membentuk landasan esensial, menggerakkan struktur organisasi, dan membentuk struktur ekonomi global dan inovasi.   

Selain itu, pemahaman ini juga mendukung pengambilan keputusan strategi, membantu perusahaan dalam merencanakan langkah-langkah yang sesuai dengan karakteristik bisnis dan bersaing efektif di pasar yang dinamis. 


Adapun penjelasan yang lebih rinci dan beberapa contoh konkret untuk setiap faktor-faktor yang mempengaruhi tipe bisnis, adalah sebagai berikut.


1. Model Bisnis

   Model bisnis mencakup strategi keseluruhan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Ini melibatkan pertimbangan tentang cara produk atau layanan akan dijual, apakah melalui penjualan langsung, e-commerce, waralaba, atau layanan jasa.

  Melalui variasi model bisnis ini ekosistem usaha yang dinilai dapat berkembang, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan dinamika pasar yang beragam.

• Contoh 1: Sebuah perusahaan teknologi dapat menerapkan model bisnis e-commerce, menjual produknya secara online dan menawarkan langganan bulanan untuk layanan tambahan.

• Contoh 2: Perusahaan e-commerce AMBA mengadopsi model bisnis penjualan langsung ke konsumen dengan fokus pada pengalaman belanja online yang mudah dan pengiriman cepat.

• Contoh 3: Restoran HarumLezat menerapkan model bisnis restoran cepat saji dengan fokus pada menu terbatas, pemesanan mandiri melalui aplikasi, dan layanan pengiriman.


2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi melibatkan cara perusahaan diorganisir dan bagaimana keputusan diambil. Termasuk juga pembagian tanggung jawab dan pembentukan hierarki manajemen.

Contoh 1: Perusahaan teknologi Andra menerapkan struktur matriks organisasi untuk memfasilitasi kerjasama antara tim pengembangan perangkat lunak dan tim pemasaran.

Contoh 2: Perusahaan manufaktur Fast menggunakan struktur organisasi fungsional yang terfokus pada spesialisasi tugas dan tanggung jawab di setiap departemen.

• Contoh 3: Struktur organisasi matriks dapat diterapkan dalam perusahaan Mega memiliki proyek-proyek kompleks, sehingga memungkinkan kerjasama antar departemen yang berbeda.


3. Tujuan dan Visi Perusahaan

   Tujuan dan visi perusahaan menggambarkan arah dan aspirasi jangka panjang perusahaan. Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai, sedangkan visi adalah pandangan jangka panjang perusahaan terhadap posisi dan dampaknya di masa depan.

Contoh 1: Tujuan perusahaan DJB adalah meningkatkan pangsa pasar mereka sebesar 15% dalam dua tahun ke depan.

Contoh 2: Visi perusahaan DJB adalah menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan untuk menciptakan dampak positif pada lingkungan.

• Contoh 3: Tujuan perusahaan mencapai pangsa pasar tertentu, sementara visinya menciptakan dampak positif dalam industri atau masyarakat.


4. Pasar Sasaran

   Menentukan segmen pasar atau wilayah geografis di mana perusahaan berusaha menarik pelanggan atau menjual produknya.

• Contoh 1: Perusahaan E yang memproduksi peralatan olahraga menargetkan pasar remaja dan dewasa muda dengan strategi pemasaran yang fokus pada gaya hidup aktif dan efektif.

• Contoh 2: Perusahaan FoodFest yang menghasilkan produk makanan kesehatan menyasar segmen pasar kesehatan dan kebugaran dengan penekanan pada bahan-bahan organik.

• Contoh 3: Sebuah perusahaan makanan organik yang sangat yakin menargetkan konsumen tetap dan calon konsumen peduli lingkungan dan kesehatan.


5. Inovasi dan R&D

   Inovasi yang melibatkan penciptaan atau peningkatan produk dan layanan. Sedangkan penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan langkah-langkah kritis untuk mencapai inovasi tersebut.

Contoh 1: Perusahaan GHealth di industri farmasi mengalokasikan dana R&D untuk penelitian lebih lanjut dalam pengembangan obat antivirus yang inovatif dengan keberhasilan 99%.

Contoh 2: Perusahaan HTech di bidang teknologi menyediakan waktu kerja bagi tim R&D untuk mengeksplorasi solusi baru dalam pengembangan perangkat lunak.

• Contoh 3: Perusahaan HTech mengalokasikan anggaran R&D untuk mengembangkan produk yang lebih efisien dan canggih.


6. Keterlibatan Pegawai dan Masyarakat

   Melibatkan karyawan dalam proyek-proyek sosial atau mendukung inisiatif masyarakat dapat membangun hubungan positif dengan stakeholder. 

Contoh 1: Perusahaan IMG mendorong keterlibatan karyawan dalam program sukarela lokal untuk mendukung komunitas setempat.

Contoh 2: Perusahaan JW melibatkan karyawannya dalam program pelatihan keterampilan dan pengembangan pribadi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

• Contoh 3: Tantangan Program karyawan yang mendukung proyek-proyek sosial atau kegiatan masyarakat setempat.


7. Risiko dan Pengelolaan Keuangan

   Mengidentifikasi risiko yang mungkin dihadapi perusahaan dan mengelola keuangan dengan bijak untuk mengatasi infeksi tersebut.

• Contoh 1: Perusahaan KRI mengelola risiko keuangan dengan mengadopsi kebijakan diversifikasi investasi di berbagai kelas aset.

• Contoh 2: Perusahaan LW menyusun rencana pengelolaan risiko keuangan yang mencakup penetapan dana darurat dan evaluasi rutin kondisi pasar.

• Contoh 3: Pengendalian risiko dengan melibatkan diversifikasi portofolio investasi dan memastikan adanya dana cadangan darurat untuk menghadapi situasi ekonomi yang tidak pasti.


8. Pengaruh Terhadap Lingkungan

   Bagaimana kegiatan perusahaan dapat mempengaruhi lingkungan sekitar, baik dari segi positif maupun negatif juga menjadi faktor utama.

• Contoh 1: Perusahaan MG memproduksi produk ramah lingkungan yang mengutamakan penggunaan bahan baku daur ulang dalam proses produksinya.

• Contoh 2: Perusahaan manufaktur menerapkan praktik produksi hijau dan daur ulang untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.


Melalui pemahaman mendalam terhadap setiap faktor ini, pelaku bisnis dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi yang tidak hanya mencerminkan keadaan operasional saat ini tetapi juga membentuk landasan penting untuk pertumbuhan dan keinginan jangka panjang bisnis.







Post a Comment