Ini lho alasan kenapa kamu bisa boncos dalam dunia persahaman.
Belakangan ini aku merenungkan berbagai macam kemungkinan kenapa diriku ini bisa boncos dalam belasan saham. Ditambah dengan ilmu yang aku dapatkan di film War of Faith, kemungkinan beberapa dugaanku itu benar.
Namun, aku tak akan bahas itu, bila kalian kepo dengan ilmu di film tersebut, nonton saja sendiri dan nilai sendiri. Berikut yang saya dapatkan selama intropeksi.
Tidak mengenal perusahaan investasi saham
Beberapa saham yang aku beli ternyata tidak jelas. Sudah ada beberapa saham yang hampir 0. Dan salah satu di antaranya adalah sebuah koin bodong dari orang terkenal.
Tanpa pengenalan mendalam, aku terlanjur membeli koin tsb, aku pikir semua koin yang ada di dalam sudah bersih dari pemeriksaan, sudah lolos. Ternyata tidak ferguso!! Setelah beberapa tahun, aku baru masuk ke dalam website saham tersebut. Dan ternyata salah satu di antara pengurus website memiliki catatan pidana, yang lain mungkin bersih mungkin juga tidak, tidak saya cek lagi.
Bukan masalah itu aja, bahkan websitenya aja tidak jelas sama sekali. Ya, saya memang terkena FOMO.
Intinya, usahakan mengecek terlebih dahulu semua seluk beluk calon wadah investasi kalian. Jangan asal membeli, biarpun aplikasinya sudah OJK, belum tentu listing koinnya sudah bersih.
Jangan membeli saham gorengan mending membeli dari perusahaan besar atau terkenal. Double cek apabila ingin membeli saham negara asing. Pertimbangkan kembali bagaimana keseimbangan harga pasar dengan kurs atau perekonomian negara tersebut.
Selalu gunakan uang dingin (uang yang tidak akan terpakai untuk jangka pendek/panjang). Jangan sampai meminjam uang atau menggadaikan barang.
Pelajari strategi dalam investasi saham misalkan strategi dasar yang umum digunakan investor seperti investasi nilai, investasi pertumbuhan, atau investasi indeks. Gaya investasi yang dipilih investor dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tujuan investasi, situasi keuangan, dan toleransi risiko